Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis 0,09% ke 6.996,32 mengawali perdagangan di pekan ini, Senin (28/3/2022).
Namun IHSG cenderung terombang-ambing galau. Indeks menguat tipis 0,01% pada 09.15 WIB. Berbeda dengan minggu lalu, asing kali ini membukukan net sell sebesar Rp 87,3 miliar.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi dua saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing Rp 81 miliar dan Rp 14 miliar.
Sedangkan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) keduanya menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing Rp 12,3 miliar dan Rp 4,5 miliar.
Bursa saham Asia bergerak variatif pagi ini. Indeks Hang Seng dan Strait Times menguat masing-masing 0,59% dan 0,37%. Sedangkan Nikkei dan Shang Hai Composite melemah 0,2% dan 0,67%.
Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentiment dan perkembangan global. Bursa saham AS akhir pekan lalu ditutup bervariasi.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 ditutup menguat 0,44% dan 0,51%. Sedangkan indeks Nasdaq Composite melemah 0,16%.
Harga energi yang tetap tinggi masih membayangi prospek inflasi. Minggu lalu harga kontrak futures Brent naik hampir 9%.
Kenaikan harga minyak juga membuat yield obligasi pemerintah AS 10 tahun melesat mendekati 2,5% yang menjadi level tertingginya dalam dua tahun ini.
Kenaikan yield obligasi pemerintah AS merespons kemungkinan kebijakan the Fed yang akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya.
Pelaku pasar kini mulai memperkirakan bahwa the Fed bisa saja menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) pada pertemuan selanjutnya.
Merespons rencana the Fed yang agresif dalam mengetatkan kebijakan moneternya, suku bunga KPR AS juga naik.
Melansir CNBC International, suku bunga KPR tetap bertenor 30 tahun kini hampir mencapai 5%. Hal ini kemungkinan besar akan membuat permintaan terhadap rumah dan aset properti melambat.
Di sisi lain, pasar juga masih terus memantau perkembangan antara Rusia dan Ukraina. Terbaru, AS kembali memberikan sanksi tambahan untuk elit dan pejabat politik Rusia.
Meski begitu, IHSG tampak masih mampu mempertahankan level psikologis 7.000. Hingga berita ini diturunkan, indeks menguat 0,05% ke level 7.005.
TIM RISET CNBC INDONESIA