CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Sakti! Sudah Hijau 6 Hari Beruntun, IHSG Masih Ngegas

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,3% ke 7.074,18 pada perdagangan Selasa (25/10/2022). Selang 5 menit IHSG terpantau masih menghijau 0,53%ke 7.090,54.

Bursa saham AS (Wall Street) kembali menguat pada perdagangan Senin waktu setempat. Kiblat bursa saham dunia ini sedang dalam tren positif, para investor menanti rilis kinerja keuangan emiten-emiten papan atas. Ada ekspektasi laba yang dicetak masih apik.

Indeks Dow Jones memimpin penguatan sebesar 1,3% ke 31.499,62, disusul S&P 500 sebesar 1,2% ke 3.797,34 dan Nasdaq 0,9% ke 10.952,61.

Sepanjang pekan lalu Nasdaq memimpin penguatan sebesar 5,2%. Sementara Dow Jones dan S&P 500 tercatat menguat 4,9% dan Dow Jones 4,7%.

Rilis kinerja keuangan raksasa teknologi menjadi perhatian utama minggu ini. Alphabet dan Microsoft dijadwalkan merilisnya pada Selasa, kemudian Apple dan Amazon pada Kamis.

“Ini semua tentang laporan kinerja keuangan, dalam pandangan kami, sejujurnya itu akan sama atau di bawah ekspektasi,” kata Terry Sandven, kepala strategi ekuitas divisi wealth management U.S Bank, sebagaimana dilansirCNBC International.

Ia mengatakan data inflasi dan tingkat suku bunga masih tetap mempengaruhi sentimen pasar, tetapi investor saat ini menyambut rilis kinerja keuangan musim ini dan panduan ke depannya.

Untuk suku bunga, seperti diungkapkan pada halaman sebelumnya, pasar melihat ada ruang The Fed mengendurkan laju kenaikan suku bunga.

Jika benar terjadi, maka tentunya akan menjadi kabar baik. Resesi memang hampir pasti terjadi, tetapi kemungkinan tidak akan dalam. Tinggal melihat apakah inflasi akan mulai menurun. Masalahnya jika inflasi masih tetap tinggi, maka The Fed bisa jadi akan terus agresif.

Kembali menguatnya Wall Street tentunya menjadi angin segar bagi bursa saham Asia termasuk IHSG.

Investor yang mulai masuk ke aset berisiko tentunya menguntungkan bagi rupiah. Dolar AS yang menyandang statussafe havensementara menjadi kurang menarik, rupiah punya peluang menguat dua hari beruntun.

Sementara itu IHSG sedang dalam tren positif, menguat 6 hari beruntun dengan total 3,5%, dan tidak menutup kemungkinan berlanjut lagi hari ini.

Sektor keuangan masih berpeluang menopang kenaikan IHSG. Optimisme akan apiknya kinerja keuangan bank besar membuat sektor ini mencatat kinerja impresif.

Seperti diketahui PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sudah melaporkan kinerja keuangannya.

BCA mencapai Rp 29 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2022, atau naik 24,8%. Sementara itu BNI membukukan kenaikan laba bersih 76,8% secara tahunan (yoy) hingga kuartal III senilai Rp 13,7 triliun.

SUMBER : cnbcindonesia