CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Kasih Semangat Gengs! IHSG Dibuka Malu-malu Hari Ini

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka relatif mendatar dengan kenaikan tipis 0,03% di 7.048,42 pada perdagangan Rabu (26/10/2022).

Namun IHSG berhasil menguat 0,17% di 7.060,33 beberapa menit selang perdagangan dibuka, meskipun demikian pada 9:05 WIB, IHSG kembali hanya mampu naik tipis 0,03% ke 7.048,21. IHSG masih mendapat katalis positif dari Wall Street.

Semalam ketiga indeks saham acuan Bursa New York kembali menguat. Indeks Dow Jones naik 1,07%; S&P 500 naik 1,63% dan Nasdaq Composite naik 2,25%.

Meski demikian, Wall Street berisiko tertekan pada perdagangan Rabu waktu setempat akibat laporan kinerja keuangan raksasa teknologi Alphabet yang di bawah ekspektasi.

Laporan kinerja keuangan para raksasa teknologi memang sangat dinanti investor, mengingat bobotnya yang besar.

Tidak hanya Alphabet, Microsoft juga melaporkan kinerja keuangan setelah perdagangan berakhir. Hasilnya sama, di bawah ekspektasi. Alhasil, indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq futures(berjangka) langsung turun.

Dari data ekonomi yang dirilis, indeks keyakinan konsumen menurun pada Oktober setelah mencatat kenaikan 2 bulan beruntun.

Indeks keyakinan konsumen yang dirilis Conference Board tercatat sebesar 102,5, turun tajam dari bulan sebelumnya 107.8.

Dilihat lebih detail, sebanyak 17,5% konsumen yang disurvei mengatakan kondisi bisnis “baik”. Persentase tersebut turun dari sebelumnya 20,7%.

Selain itu, harga rumah juga mengalami penurunan. The S&P CoreLogic Case-Shiller 20-City House Price Index menunjukkan penurunan sebesar 1,3% pada bulan Agustus, lebih besar dari perkiraan sebesar 0,8%.

Jika penurunan ini terus berlanjut, maka akan menjadi pemberat bagi pertumbuhan ekonomi di 2023 dan kemungkinan akan melandaikan inflasi, menurut Bill Adams, kepala ekonom di Comerica Bank.

SUMBER : cnbcindonesia