Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada awal perdagangan sesi I Jumat (19/7/2024), setelah pada perdagangan kemarin ditutup melonjak hingga 1,3%, membuat investor cenderung kembali merealisasikan keuntungannya.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka terkoreksi 0,21% ke posisi 7.305,49. Selang 28 menit setelah dibuka, koreksi IHSG semakin bertambah yakni melemah 0,42% ke 7.290,29.
IHSG pun kembali menyentuh level psikologis 7.200, setelah kemarin berhasil pulih ke 7.300-an.
Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1,9 triliun dengan volume transaksi mencapai 2,7 miliar lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 203.795 kali.
IHSG cenderung melemah setelah kemarin ditutup melonjak lebih dari 1%, atau sekitar 1,3% dan berhasil kembali ke level psikologis 7.300. IHSG yang ditutup melesat kemarin membuat investor cenderung merealisasikan keuntungannya pada hari ini.
Apalagi, pada perdagangan hari ini merupakan perdagangan terakhir di pekan ini, sehingga biasanya investor mulai melakukan aksi profit taking.
Pelaku pasar juga akan masih merespon lebih lanjut pelantikan tiga wakil menteri kemarin.
Pelantikan tiga wakil menteri baru untuk sisa pemimpinan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 dilakukan kemarin, Kami (18/9/2024).
Adapun tiga wakil menteri baru tersebut yakni Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II, dan Yuliot sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM.
Deputi Kemensetneg Nanik mengatakan bahwa payung hukum pelantikan berdasarkan Keppres No 45 tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri kabinet Indonesia maju periode 2019-2024
“Kepada yang bersangkutan diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai peraturan perundang-undangan. Ketiga ditetapkan 18 Juli 2024, presiden Joko Widodo,” ujar Nanik.
Di lain sisi, IHSG cenderung melemah meski data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) kembali mendingin, membuat sentimen pasar terus membaik dan tentunya menambah optimisme pasar global.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah orang Amerika yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu, yakni menjadi 243.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 13 Juli.
Angka ini tentunya lebih baik dari perkiraan pasar sebelumnya yang memperkirakan kenaikan klaim pengangguran menjadi 230.000.
Hal ini menandakan bahwa semakin sulit bagi para penganggur untuk mendapatkan pekerjaan baru dibandingkan tahun lalu. Jumlah pengangguran membengkak ke level tertinggi dalam lebih dari 2-1/2 tahun pada minggu pertama bulan Juli, sejalan dengan kenaikan tingkat pengangguran baru-baru ini.
Melonggarkannya pasar tenaga kerja dan menurunnya inflasi membuat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berpotensi menurunkan suku bunga pada September, dan pasar keuangan mengantisipasi penurunan suku bunga tambahan pada November dan Desember.
Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar menilai ada peluang bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed mulai pangkas suku bunga pada September. Probabilitas mencapai 91,7 suku bunga turun pertama kali sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%-5,25%.
Pemangkasan tersebut berlanjut pada dua pertemuan berikutnya, masing-masing 25 basis poin pada pertemnuan November dan satu lagi pada Desember.
Sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed berada di kisaran target 4,50%-4,75% dengan penurunan tiga kali dalam setahun.
SUMBER : CNBC INDONESIA