CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Kembali ke Level 7.000, OJK Harap Bisa Tembus 8.000 Tahun Ini

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap pasar modal Indonesia dapat kembali stabil dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap bergerak di atas level 7.000 ditengah geopolitik global dan gejolak perekonomian dunia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK (KE PMDK) Inarno Djajadi memandang, penguatan IHSG yang berada di level 7.000 merupakan bentuk kepercayaan dari pelaku pasar terhadap stabilitas sistem keuangan di Indonesia yang masih terjaga.

Selain itu, juga didorong oleh rasa optimisme terhadap kinerja perekonomian domestik dan kinerja emiten di tengah ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global.

“Selanjutnya apakah akan terus meningkat sampai ke level 8000? hal tersebut tentunya merupakan harapan kita semua,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (2/6).

Namun, Ia percaya bahwa optimisme pelaku pasar yang telah terbangun perlu kita jaga bersama, bukan hanya oleh OJK, namun juga seluruh pemangku kepentingan. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kinerja IHSG dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu kebijakan global maupun domestik.

“Dalam kesempatan ini kami ingin menekankan kembali hal yang telah disampaikan dalam prescon KSSK, yaitu bahwa down side risk global terpantau masih tinggi dan hal ini perlu masih terus dicermati dan diantisipasi ke depan,” sebutnya.

Selain itu, pada forum tersebut juga disepakati untuk terus meningkatkan kewaspadaan, serta memperkuat koordinasi dan kebijakan dalam upaya memitigasi potensi dampak rambatan faktor-faktor risiko global, sekaligus memperkuat perekonomian dan sektor keuangan dalam negeri.

SUMBER : CNBC Indonesia