CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Pagi Ini: Dibukanya 0,07%, Turunnya 0,7%

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,07% ke 6.879,72 pada perdagangan Kamis (21/7/2022). Sepuluh menit berselang, IHSG langsung terbanting dan bergerak di zona merah dengan koreksi 0,71% ke 6.825,60.

Mayoritas indeks saham Asia mengalami pelemahan pagi ini. Indeks Hang Seng drop paling dalam 0,96%. Di sisi lain IHSG sudah melesat tajam lebih dari 2% kemarin sehingga memang rawan terkoreksi.

IHSG harus terkoreksi ketika tiga indeks saham AS menguat semalam. Indeks Dow Jones menguat 0,15% sedangkan indeks S&P 500 naik 0,59% serta indeks saham Nasdaq Composite melesat 1,58%.

Untuk perdagangan hari ini, pelaku pasar fokus pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Pandangan ekonom tentang prospek suku bunga acuan pun terbelah.

Dari 15 ekonom yang disurvei Tim Riset CNBC Indonesia, 7 ekonom memperkirakan BI akan kembali hold sedangkan sisanya memperirakan bank sentral nasional akan mulai menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).

Sejauh ini BI dipandang sebagai bank sentral yang kebijakan moneternya masih paling akomodatif. Hal ini berbeda dengan negara-negara Eropa serta AS yang sudah mulai menaikkan suku bunga acuan. Di kawasan Eropa, Bank Sentral Swiss sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps). Bank of England sudah menaikkan 100 basis poin (bps).

Sementara itu bank sentral AS (The Fed) menjadi yang paling agresif dengan kenaikan 150 bps. Berbeda dengan Eropa dan AS, bank sentral kawasan Asia seperti Bank of Japan (BoJ) dan People’s Bank of China (PBoC) masih enggan untuk hawkish.

Meskipun suku bunga acuan masih ditahan oleh BI, tetapi Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan naik signifikan. Pada September 2022 nanti GWM perbankan ditetapkan sebesar 9%. Kenaikan GWM dipandang sebagai langkah normalisasi likuiditas oleh ekonom.

Namun langkah tersebut tidak mampu membendung pelemahan nilai tukar rupiah. Di sepanjang tahun ini rupiah sudah melemah 5% terhadap dolar AS.

Memang pelemahan rupiah masih lebih terbatas dibandingkan dengan negara-negara lain. Namun pelemahan ini sebenarnya cukup membayangi pergerakan harga aset berisiko seperti saham.

SUMBER : cnbcindonesia