CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Galau, Pagi-pagi Sudah Main Roller Coaster

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sangat tipis di zona hijau di 6.671,45 pada perdagangan pagi ini, Selasa (19/7/2022).

Namun selang 10 menit berapa lama IHSG berbalik arah dan ambles ke zona merah dengan koreksi 0,38% ke 6.634,29. Terpantau pada 9:16 WIB IHSG kembali berbalik arah ke zona hijau dengan apresiasi 0,37% ke 6.684,93.

Wall Street mengawali perdagangan awal pekan ini dengan terparkir di zona merah.Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 215,65poin (-0,69%) ke 31.072,61. S&P 500 surut 32,31 poin (-0,84%) ke 3.830,85. Sedangkan Nasdaq melemah 92,37 poin (-0,81%) ke 11.360,05.

Sejak awal bulan Juli, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung terjebak di rentang 6.600-6.700. Kegalauan yang terjadi di pasar saham ditengarai karena menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) apakah akan menaikkan suku bunga atau tetap mempertahankan di 3,5%. Apabila mencermati sinyal yang diberikan oleh geng MH Thamrin, kemungkinan besar BI akan menahan suku bunga acuan bulan Juli ini.

Senada dengan BI, mayoritas ekonom juga melihat bank sentral nasional tersebut akan tetap HOLD BI 7 Day Reverse Repo Rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli 2022. Namun, di sisi lain aliran modal keluar (outflows) terus terjadi di pasar saham. Dalam sepekan terakhir asing tercatat net sell sebesar Rp 2,32 triliun di pasar reguler.

Sementara itu jika ditarik mundur lebih jauh lagi, asing cenderung melepas aset-aset berisiko Tanah Air dengan nilai yang lebih besar. Data perdagangan mencatat, asing membukukan jual bersih di pasar reguler saham mencapai Rp 9,22 triliun. Dengan tekanan jual yang terjadi di pasar tersebut, nilai tukar rupiah kesulitan untuk menguat dan masih sangat dekat dengan Rp 15.000/US$.

Sementara itu IHSG masih terjebak di area 6.600-6.700. Sebelum menaikkan suku bunga acuan, BI sebenarnya sudah melakukan normalisasi kebijakan moneternya melalui kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM).

BI bahkan agresif dalam menaikkan GWM menjadi 9% per September 2022 nanti. Kenaikan GWM ini dilihat sebagai agenda BI dalam mengurangi likuiditas perbankan yang berlebih agar tidak menjadi pemicu inflasi.

SUMBER : cnbcindonesia