Jakarta, CNBC Indonesia –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Selasa (6/9/2022) di zona hijau. IHSG terpantau dibuka loncat 0,43% di 7.262,64. Selang 5 menit, IHSG terpantau masih menghijau 0,63% ke 7.276,35.
CNBC International melaporkan BUMN energi Rusia Gazprom mengumumkan bahwa aliran gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 akan dihentikan tanpa batas waktu tertentu.
Gazprom menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan maintenance tambahan. Gangguan pasokan ini kembali membuat harga gas melambung tinggi.
Tidak hanya harga gas saja yang melambung, kabar tersebut juga membuat mata uang Eropa yakni Euro mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
Di pasar spot, Euro melemah 0,27% ke US$ 0,9925. Euro kembali melemah dan diperdagangkan di bawah US$ 1 sejak bulan September ini.
Pasar juga mengantisipasi kebijakan moneter AS yang masih akan hawkish. Bos besar AS Jerome Powell menyampaikan bahwa bank sentral AS bersiap mengambil kebijakan restriktif untuk membawa inflasi kembali ke target 2%.
Dengan komentar tersebut pelaku pasar masih memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) pada pertemuan September ini.
Namun di tengah ancaman resesi ekonomi AS, beberapa pelaku pasar juga mulai mengantisipasi akan adanya pemangkasan suku bunga acuan pada 2023 nanti.
Selanjutnya, harga batu bara mencatatkan rekor baru, kemarin. Pada perdagangan Senin (5/9/2022), harga batu kontrak Oktober di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 463,75 per ton. Harganya terbang 5,18% dibandingkan perdagangan terakhir pada pekan lalu, Jumat.
Harga pada penutupan kemarin menjadi yang tertinggi dalam sejarah. Harga tersebut sekaligus melewati rekor sebelumnya, yakni US$ 446 per ton yang tercatat pada 2 Maret 2022 atau hanya beberapa hari setelah perang Rusia-Ukraina meletus.
SUMBER : cnbcindonesia