CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Gara-gara Wall Street & Isu BBM, Cuan Investor Tersendat Nih!

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan bulan September dengan koreksi 0,17% di 7.166,43. Alih-alih berbalik arah sehingga investor bisa dapat cuan besar, IHSG terpantau makin longsor 0,52 di 7.139,35 delapan menit berselang.

Semalam, Wall Street kembali mengalami koreksi. Indeks Dow Jones melemah 0,88% dan S&P 500 turun 0,78%. Mayoritas indeks saham acuan bursa regional Asia Pasifik juga mengalami pelemahan pagi ini kecuali Shang Hai Composite yang naik 0,31%.

Umumnya IHSG cenderung melemah di bulan Agustus. Namun di tahun ini, IHSG justru mencatatkan kinerja yang positif.

Di bulan Agustus saja IHSG naik 2,73% dan ditutup di 7.178,6. Dalam sebulan inflow yang masuk ke pasar reguler termasuk jumbo.

Dalam 20 tahun terakhir, IHSG cenderung mencatatkan kinerja yang cemerlang. Statistik menunjukkan bahwa IHSG menghasilkan return positif sebanyak 12x dan tercatat sebanyak 8x melemah.

Meskipun statistik menunjukkan kinerja positif, tetapi tantangan IHSG cukup besar. Ada beberapa tantangan utama. Pertama dari eksternal.

Di bulan September ini bank sentral AS akan kembali mengadakan rapat untuk memutuskan kebijakan moneternya.

Apabila mengacu pada pernyataan Bos The Fed Jerome Powell dalam Symposium Tahunan Jackson Hole, bank sentral AS akan menempuh kebijakan yang restriktif agar inflasi kembali turun ke target 2%.

Pelaku pasar memperkirakan the Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps lagi di bulan ini.

Sentimen kedua datang dari dalam negeri. Pemerintah sejauh ini belum memutuskan kebijakan terkait harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar.

Namun kemungkinan besar pemerintah akan tetap menaikkan harga meskipun tidak diketahui berapa besarnya.

Apabila tidak dinaikkan, maka pemerintah harus menanggung susbsidi yang besarnya mencapai 700 triliun.

Namun apabila dinaikkan dampaknya akan cenderung menaikkan inflasi yang cukup signifikan. Para ekonom memperkirakan inflasi bisa melesat lebih dari 6%.

SUMBER : cnbcindonesia