CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Gak Ada Matinya, IHSG Dibuka Hijau Balik ke 6.800

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka langsung menguat 0,38% di level 6.815,32 pada perdagangan Rabu pagi (9/2/2022).

Indeks lanjut menguat 0,46% di level 6.820,72 selang 10 menit. Asing net buy di pasar reguler sebesar Rp 44 miliar. Kali ini saham yang menjadi incaran asing adalah BBCA dan BMRI dengan net buy Rp 23,5 miliar dan Rp 16,1 miliar.

Sedangkan saham BBRI dan AMAR keduanya menjadi saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 13 miliar dan Rp 5 miliar.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir menguat pada penutupan perdagangan Selasa (8/2/2022), di tengah antisipasi pasar akan kabar inflasi tinggi yang bakal diumumkan Kamis nanti.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 371,65 poin (+1,06%) ke 35.462,78. Sementara itu, S&P 500 bertambah 37,67 poin (+0,84%) ke 4.521,54 dan Nasdaq melompat 178,79 poin (+1,28%) ke 14.194,46.

“Indeks S&P 500 membalikkan koreksi setelah pelaku pasar di Wall Street beralih memburu saham material, teknologi, dan keuangan,” tutur Edward Moya, analis pasar senior Oanda, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Di tengah antisipasi inflasi, lanjut dia, pasar memburu saham teknologi dan keuangan yang memiliki nilai fundamental kuat di tengah kenaikan imbal hasil (yield) obligasi global yang terus menguat. Dus, saham di indkes S&P 500 yang menguat dan melemah membentuk rasio 2:1.

Sebanyak 300 konstituen indeks S&P 500 telah merilis neraca keuangan, di mana 75% merilis pendapatan yang melebihi ekspektasi pasar dan sebanyak 77% di antaranya mencetak laba bersih jauh di atas prediksi, jika mengacu ke data FactSet.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun melompat menjadi 1,97%, menjadi level tertinggi sejak November 2019. Padahal, pada akhir 2021, imbal hasil obligasi yang menjadi acuan pasar tersebut hanya di angka 1,51%.

Pasar juga masih menunggu rilis data inflasi pada Kamis (10/2/2022) yang diproyeksikan akan menunjukkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 7,2% secara tahunan (yoy) yang akan menjadi nilai tertinggi sejak 40 tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sumber :  CNBC INDONESIA