CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Wall Street Boleh Tumbang, IHSG Ikut Merah Tapi Sedikit

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 0,65% ke angka 6.949,65 pada perdagangan pagi hari ini, Selasa (14/6/2022).

Satu menit selang pembukaan IHSG memperparah pelemahannya. IHSG ambles 0,88% ke posisi 6.934,51. Indeks semakin bergerak mendekati level psikologis 6.900. Meskipun demikian 6 menit perdagangan berjalan, koreksi IHSG hanya terpangkas menjadi 0,12% saja di angka 6.987,51.

Asing pagi ini langsung melakukan aksi jual sebesar Rp 117 miliar di seluruh pasar. Saham BBCA dan BBRI menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 55 miliar dan Rp 41 miliar.

Sedangkan saham yang paling banyak diborong asing pagi ini adalah saham ADRO dan BBNI dengan net buy yang tergolong tipis sebesar Rp 8 miliar dan Rp 4 miliar saja.

Pergerakan IHSG juga senada dengan indeks saham kawasan Benua Kuning. Mayoritas indeks saham acuan Asia bergerak di zona merah. Indeks Nikkei ambles paling parah dengan koreksi 2,17%.

Pemicu anjloknya IHSG dan bursa saham Asia lain tak lain dan tak bukan adalah bursa Wall Street yang kebakaran.

Mengawali perdagangan pekan ini tiga indeks saham acuan Wall Street terbenam di zona merah.

Indeks Dow Jones drop 2,79% dan S&P 500 ambles 3,88%. Sementara itu indeks Nasdaq Composite ambruk 4,68% dan mengalami pelemahan paling signifikan.

Koreksi tajam yang dialami indeks saham Bursa New York terjadi seiring dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS 10 tahun.

Yield obligasi pemerintah AS kembali menjadi momok untuk pasar saham dan aset-aset berisiko lain. Semalam yield obligasi pemerintah AS naik ke level tertinggi dalam satu dekade di 3,37%.

Rilis inflasi AS bulan Mei lalu yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar memicu reaksi negatif. The Fed yang kebetulan akan mengadakan rapat komite pengambil kebijakan FOMC pada 14-15 Juni 2022 juga menjadi sorotan.

Bank sentral AS tersebut diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuannya lebih agresif sebesar 75 basis poin.

Padahal sebelum rilis data inflasi, pasar masih memperkirakan kenaikan hanya sebesar 50 basis poin saja.

SUMBER : cnbcindonesia