CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Tunggu Data Penting, IHSG Dibuka Bangkit Balik ke Level 7.600

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung menguat pada awal perdagangan sesi I Kamis (31/10/2024), setelah enam hari beruntun merana hingga kembali ke level psikologis 7.500.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka naik tipis 0,03% ke posisi 7.572,27. Selang lima menit setelah sesi I dibuka, penguatan IHSG semakin kencang yakni menjadi 0,45% ke 7.603,67. IHSG pun kembali menyentuh level psikologis 7.600.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 990 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,7 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 76.319 kali.

Pergerakan IHSG pada hari ini masih cenderung diwarnai oleh sentimen pasar global yang cenderung belum membaik di tengah ketidakpastian yang masih cukup tinggi. Sementara di dalam negeri, sentimen terkait rilis kinerja keuangan kuartal III-2024 juga masih mempengaruhi pergerakan IHSG.

Dari AS, ada kabar di mana Lowongan pekerjaan di AS turun ke level terendah dalam lebih dari 3,5 tahun pada September lalu, yang menunjukkan bahwa Badai Helene dan Milton sementara waktu memengaruhi permintaan tenaga kerja.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa kemarin disertai oleh survei dari Conference Board yang menunjukkan persepsi konsumen tentang pasar pekerjaan meningkat signifikan pada bulan Oktober, mendorong kepercayaan konsumen ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.

Lowongan pekerjaan, sebagai ukuran permintaan tenaga kerja, turun 418.000 menjadi 7,443 juta pada akhir September, level terendah sejak Januari 2021, menurut laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS.

Pada hari ini, data tenaga kerja akan semakin dilengkapi dengan klaim pengangguran untuk mencermati kondisi pengangguran terkini.

Di sisi lain, ekonomi AS tumbuh sebesar 2,8% secara tahunan pada kuartal ketiga 2024, lebih rendah dari 3% pada kuartal kedua dan juga di bawah perkiraan sebesar 3%, menurut perkiraan awal dari Biro Analisis Ekonomi (BEA).

Sementara itu, di kawasan Asia, China terpantau akan merilis Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufacturing untuk periode Oktober 2024 pada Kamis (31/10/2024). Proyeksinya PMI Manufaktur China akan meningkat dari 49,8 menjadi 50,1 atau dari level kontraksi menjadi ekspansif.

Jika aktivitas manufaktur China benar-benar pulih, hal ini akan memberikan sentimen positif bagi Indonesia yang merupakan mitra dagang utamanya karena akan kembali menggenjot ekspornya.

Selain itu, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) juga akan merilis data suku bunga acuannya untuk periode Oktober. Saat ini konsensus menilai bahwa BoJ masih akan kembali menahan suku bunga acuan jangka pendek di sekitar 0,25%.

Hal penting lainnya dari BoJ yakni pada saat yang bersamaan akan dirilis laporan prospek kuartalan BoJ yang akan memberikan penilaian terhadap ekonomi Jepang.

Dari dalam negeri, pengumuman kinerja perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bisa jadi motor IHSG hari ini, sebab memiliki bobot besar.

Pasar juga menanti rilis inflasi dan aktiitas manufaktur Indonesia pada Jumat (1/11/2024). S&P Global akan merilis PMI Manufacturing untuk Indonesia. Hal ini menjadi penting karena kita dapat melihat kondisi aktivitas manufaktur di Indonesia apakah sudah membaik atau tidak.

Begitu juga data indeks harga konsumen (IHK) atau data inflasi, di mana hal ini juga penting karena kita dapat melihat apakah Indonesia akan kembali mengalami deflasi secara bulanan atau mulai kembali bangkit dan mencatatkan inflasi secara bulanan.

SUMBER : CNBC INDONESIA