CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Jelang Perdagangan Ditutup, IHSG Ngegas! Kejar Setoran?

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam suasana libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini Selasa (27/12/22) kembali dibuka menguat melanjutkan tren perdagangan kemarin.

Pukul 09.02 WIB, IHSG langsung melesat 0.53% atau 36 poin ke 6.871,89. IHSG terus berada di zona hijau tepatnya di level 6.882,77 atau naik 0,69% pada satu menit setelahnya.

Pada pukul 09.05, IHSG masih bertahan di wilayah hijau ke level 6.872.43 atau naik 0,54% perdagangan pagi ini mencatatkan sebanyak 713 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 47 ribu kali dan nilai kapitalisasi pasar senilai 9570 triliun rupiah.

Meskipun masih dalam suasana Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang membuat perdagangan sepi, Perdagangan hari ini mencatatkan sebanyak 199 saham naik. Adapun saham yang turun ada sebanyak 118 sementara 181 saham lainnya tidak berubah.

Banyaknya saham yang menguat menjadi penggerak IHSG di wilayah hijau pada perdagangan kali ini. Saham big caps yang mendorong kenaikan misalnya PT Bayan Resources yang menghijau naik 9,72% sejalan dengan naiknya harga batubara dunia. Saham BBCA dan BBNI juga menguat masing-masing 0,29% dan 0,27%.

Selain itu, sentimen regional terangkat setelah China mengumumkan akan membatalkan tindakan isolasi Covid untuk pelancong yang masuk mulai awal Januari, meningkatkan harapan untuk pembukaan kembali ekonomi yang lebih luas.

Pihak berwenang mengatakan kebijakan baru itu adalah bagian dari cara baru China dalam menangani Covid.

“Perubahan itu lebih sesuai dengan karakteristik dan tingkat bahaya penyakit ini saat ini,” kata HNC dalam sebuah pernyataan, dilansir CNN International, Selasa (27/12/2022).

“Varian Omicron yang kurang mematikan telah menjadi jenis dominan SARS-Cov-2, dan hanya sejumlah kecil kasus yang berkembang menjadi pneumonia,” tambahnya.

Meski begitu, pelancong masih harus mengikuti tes Covid sebelum tiba di China. Hanya saja, mereka tidak perlu lagi menyerahkan hasilnya ke kedutaan atau konsulat China.

SUMBER : cnbcindonesia