CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Investor Nunggu Kinerja Emiten, IHSG Galau

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Perdagangan awal hari ini, Rabu (09/02/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,08% menjadi 6.945,52. Namun, pada pukul 09.02 IHSG turun 0,04% menjadi 6.937,03.

Selang lima menit berikutnya indeks masih kembali di zona positif terapresiasi 0,04%.

Perdagangan menunjukkan terdapat 162 saham naik, 163 saham turun sementara 228 lainnya mendatar.

Per pukul 09.05 sekitar 1,36 miliar saham terlibat dengan nilai perdagangan mencapai Rp 527 miliar.

Bank Indonesia akan merilis data survei penjualan ritel untuk Desember 2022. Hari ini, data penjualan ritel per Desember 2022 akan mewarnai pergerakan IHSG. Menurut ‘ramalan’ yang dihimpun Trading Economics, data penjualan eceran RI diproyeksi tumbuh 3,0% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 1,3%.

Mengingat akhir tahun, penjualan ritel seharusnya mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Apalagi dengan inflasi yang melandai daya beli masyarakat tentunya lebih baik.

Tetapi jika realisasi pertumbuhannya ternyata rendah, tentunya bisa memberikan dampak negatif ke pasar finansial.

Kembali jebloknya Wall Street bisa memberikan sinyal negatif pada pasar finansial Indonesia dan berisiko menurunkan IHSG. Ketiga indeks utama pun kembali masuk ke zona merah pada perdagangan Rabu (8/2/2023) waktu setempat. Indeks Dow Jones, turun 0,6%, S&P 500 merosot 1,1% dan Nasdaq jeblok 1,7%.

Sehari sebelumnya Wall Street sukses mengakhiri kemerosotan dua hari beruntun setelah Powell, seperti disebutkan sebelumnya menyatakan Amerika Serikat mulai mengalami disinflasi.

Pelaku pasar saat ini lebih waspada menilai prospek emiten karena pernyataan tambahan dari Powell bahwa suku bunga bisa naik lebih tinggi jika inflasi AS meningkat. Hasil data inflasi AS akan diterbitkan Selasa depan dan ekspektasi pasar suku bunga The Fed naik. Ada kemungkinan suku bunga The Fed naik ke 5-5,25% dan bahkan mungkin mencapai 5,25-5,5% pada Juni 2023 jika inflasi AS naik.

Namun, ekonom Paul Krugman mengatakan inflasi AS sebenarnya lebih rendah dari data yang ada dan jika The Fed merespon dengan menaikkan suku bunga, perekonomian akan mengalami resesi. Krugman berspekulasi bahwa prediksi gelap tentang 2023 adalah “permainan moral” para ekonom dan ekonomi AS saat ini masih kuat.

SUMBER : CNBC Indonesia