Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh level psikologis 7.000 di awal perdagangan. Saham-saham emiten batu bara kompak bergerak di zona hijau.
Pada pembukaan IHSG naik ke 7.005 dan bahkan indeks sempat menyentuh posisi tertinggi intraday di 7.019,78.
Namun setelah itu apresiasi IHSG terpangkas. Hingga pukul 09.40 WIB IHSG terpantau naik 0,28% ke 6.991,76.
Harga saham 4 emiten batu bara terbesar di Indonesia melesat lebih dari 1%. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,84% ke Rp 3.830/unit dan memimpin penguatan.
Di posisi kedua ada saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan penguatan 2,48% ke Rp 32.075/unit.
Selanjutnya ada emiten batu bara milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) naik 2,09% ke Rp 2.990/unit.
Terakhir ada saham PT Indika Energy Tbk (INDY) yang melesat 1,17% ke Rp 2.590/unit.
Kenaikan harga saham si batu hitam mengekor lonjakan harga batu bara global yang terjadi kemarin, Senin (20/6/2022).
Harga kontrak batu bara acuan ICE Newcastle melambung 6,55% dalam sehari ke US$ 382,25 per ton.
Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 6 Juni lalu atau dua pekan terakhir. Kenaikan tersebut juga kembali mendekatkan harga batu bara ke level psikologis US$ 400 per ton.
Dalam sepekan, harga batu bara menguat 13,4% secara point to point. Namun dalam sebulan harga batu bara masih anjlok 9,2%.
Dengan kenaikan harga batu bara global maka berpeluang untuk meningkatkan harga jual rata-rata produsen batu bara. Ekspektasi solidnya kinerja keuangan turut menjadi katalis positif untuk harga saham.
SUMBER : cnbcindonesia