Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat pada perdagangan sesi I Jumat (7/6/2024), di tengah makin bertambahnya kabar baik dari global hingga hari ini.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,23% ke posisi 6.990,78. Selang 21 menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung terpangkas sedikit menjadi 0,12% ke 6.983,45.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1 triliun dengan volume transaksi mencapai 1,7 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 109.007 kali.
IHSG cenderung kembali menguat di tengah adanya kabar baik dari Eropa, di mana bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya, menjadi yang pertama bank sentral Negara Barat yang telah menurunkan suku bunga acuannya.
ECB kemarin menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya sejak 2019 dari level tertingginya sebesar 4,5%.
Suku bunga utama diturunkan menjadi 4,25%, suku bunga fasilitas simpanan menjadi 3,75%, dan suku bunga pinjaman marjinal menjadi 4,5%. Namun, tekanan harga dalam negeri masih tetap tinggi, yang menunjukkan masih adanya tantangan inflasi.
Inflasi di 20 negara yang menggunakan mata uang euro telah turun dari lebih dari 10% pada akhir 2022 menjadi sedikit di atas target ECB sebesar 2% dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar disebabkan oleh rendahnya biaya bahan bakar dan normalisasi pasokan setelah beberapa kendala paska pandemi.
Namun kemajuan tersebut terhenti baru-baru ini dan apa yang tampak seperti dimulainya siklus pelonggaran ECB beberapa minggu yang lalu kini tampak lebih tidak pasti karena tanda-tanda bahwa inflasi zona euro mungkin akan stagnan atau stagflasi, seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS)
Para pelaku pasar juga mengharapkan The Fed mengikuti jejak dari ECB yang memangkas suku bunganya pada tahun ini.
Mengutip perangkat FedWatch, probabilitas The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini sebesar 99,9%.
Para pelaku pasar melihat kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini terjadi dua kali, yakni pada pertemuan September dan Desember.
Pada pertemuan 18 September 2024, pasar melihat kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Sehingga target suku bunga menjadi 5,00%-5,25%. Kemudian, The Fed akan sekali lagi menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%-5,00% pada pertemuan 18 Desember 2024.
Harapan ini didukung oleh sejumlah data tenaga kerja dan performa manufaktur Amerika Serikat yang terlihat lesu.
Terbaru, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat minggu lalu dan biaya unit tenaga kerja naik lebih kecil dari perkiraan sebelumnya pada kuartal pertama, menunjukkan pasar tenaga kerja sedang mendingin tetapi tidak cukup untuk menghilangkan keraguan Federal Reserve terhadap kebijakan tersebut. mulai memotong suku bunga.
Klaim awal tunjangan pengangguran negara bagian naik 8.000 menjadi 229.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 1 Juni, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Kamis. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 220.000 klaim pada minggu terakhir.
Dengan ada cukup banyak sentimen positif dari global, maka ada kemungkinan bahwa IHSG kembali bergairah pada hari ini. Namun, bayang-bayang pergerakan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan aksi profit taking investor menjelang akhir pekan ini masih cenderung akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
SUMBER : CNBC INDONESIA