CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Baru Dibuka, IHSG Sudah Bergerak Bak Roller Coaster

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung berfluktuasi pada perdagangan sesi I Senin (10/6/2024), di tengah memanasnya kembali data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka naik 0,15% ke posisi 6.908,62. Selang 18 menit setelah dibuka, IHSG langsung berbalik arah ke zona merah yakni terkoreksi 0,32% ke 6.875,96.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1 triliun dengan volume transaksi mencapai 2,4 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 162.982 kali.

IHSG cenderung volatil di awal sesi I hari ini di tengah panasnya kembali data tenaga kerja AS terbaru. data pasar tenaga kerja yang keluar Jumat pekan lalu ada Non Farm Payroll (NFP) atau pekerjaan tercatat di luar pertanian yang mencetak 272.000 pekerjaan pada Mei 2024.

Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang hanya proyeksi naik ke 185.000 dari 175.000 pekerjaan pada bulan sebelumnya. Sementara itu untuk tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4%.

Ketika pasar tenaga kerja masih ketat, maka penghasilan masyarakat AS masih akan memenuhi untuk konsumsi bertahan kuat. Imbasnya, inflasi kemungkinan besar masih akan sulit untuk turun mencapai target the Fed.

Pekan ini, tepatnya pada Rabu malam waktu Indonesia, AS akan merilis data inflasi periode Mei 2024.Saat ini konsensus memperkirakanheadline inflationakan tumbuh stabil di 3,4% (year-on-year/yoy) dan inflasi inti akan melandai ke 3,5% yoy.

Jika data inflasi keluar meleset dari perkiraan, kemungkinan terburuk akan berujung pada kebijakan ketat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih akan dipertahankan lebih lama dari perkiraan. Pasar kini semakin pesimis jika pada tahun ini tidak akan ada pemangkasan suku bunga.

Menurut perhitungan perangkat CME FedWatch Tool, pada pertemuan pekan ini yang akan berlangsung sehari setelah rilis inflasi sudah 97,8% peluang mempertahankan suku bunga. Sementara pemangkasan suku bunga pada September kian menyusut menjadi 46,6%, padahal pada akhir pekan lalu masih di atas 50%.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed kini sudah semakin mundur dari perkiraan. Jika pada pertemuan terdekat ini nada the Fed masihhawkish,maka gejolak di pasar keuangan, terutama di aset berisiko kemungkinan besar masih berlanjut, termasuk di pasar saham Tanah Air.

SUMBER : CNBC INDONESIA