Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,04% di 7.265,32 pada perdagangan pagi ini, Kamis (14/4/2022).
Indeks sempat menguat 0,2%, tapi hingga 09.10 WIB, IHSG terpantau menguat 0,11%. Asing net buy di seluruh pasar sebesar Rp 78 miliar.
Saham DOID dan BBRI menjadi dua saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 4,2 miliar dan Rp 2,9 miliar.
Sedangkan saham yang masih banyak diborong asing adalah saham TLKM dan BBCA dengan net buy masing-masing Rp 36,2 miliar dan Rp 12,9 miliar.
Beralih ke bursa saham AS, tiga indeks utama ditutup menguat. Bukan sembarang menguat, tetapi melesat.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 1,01%. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite melejit masing-masing 1,12% dan 2,03%. Maklum, sebelumnya Wall Street sudah terkoreksi lumayan dalam.
S&P 500, misalnya, sebelumnya melemah tiga hari beruntun. Selama tiga hari itu, koreksinya mencapai 2,28%.
Oleh karena itu, saham-saham di Wall Street kini sudah ‘murah’. Inilah yang kemungkinan mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi borong.
Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen yang bisa menggerakkan pasar.
Kali ini dari dalam negeri, adalah risiko percepatan laju inflasi domestik. Pemerintah membuka wacana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, minyak diesel alias Solar, hingga gas Elpiji ukuran 3 kg.
Meski Gubernur Perry Warjiyo menyebut BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan 3,5%, terendah dalam sejarah, sampai tanda-tanda kenaikan inflasi benar-benar terasa. Hingga Maret 2022, inflasi masih di bawah 3% secara tahunan (year-on-year/yoy), masih di kisaran target BI 2-4%.
Namun jika harga Pertalite dan Elpiji 3 kg benar-benar naik, maka bisa dipastikan inflasi akan menembus di atas 4%.
(trp/trp)
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com