Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung menguat pada perdagangan sesi I Senin (3/6/2024), setelah pada perdagangan pekan lalu pergerakannya cenderung volatil.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,77% ke posisi 7.024,49. Selang 11 menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung terpangkas yakni menguat 0,41% ke 6.999,24.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1,1 triliun dengan volume transaksi mencapai 1,7 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 96.110 kali.
IHSG kembali dibuka di zona hijau setelah sempat terkoreksi parah selama tiga hari beruntun menjelang akhir pekan lalu sekaligus perdagangan terakhir Mei 2024.
Namun pada hari ini, volatilitas IHSG masih cenderung besar, karena pasar cenderung wait and see menjelang rilis data inflasi Indonesia periode Mei 2024.
Diprediksi inflasi Tanah Air pada bulan lalu melandai sejalan dengan melemahnya permintaan dan turunnya harga sejumlah barang pokok pasca Lebaran Idul Fitri.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 institusi memperkirakan inflasi Mei 2024 diperkirakan menembus 0,06% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Inflasi secara tahunan diperkirakan akan melandai menjadi 2,94% (year-on-year/yoy) pada Mei 2024 dan inflasi inti diproyeksi diperkirakan ada di angka 1,85% yoy. Sebagai catatan, inflasi April tercatat 3,0 % (yoy) dan 0,25% (mtm).
Dari luar negeri rilis data inflasi inflasi PCE untuk periode April masih akan jadi fokus investor.
Data inflasi PCE untuk periode April 2024 berada di 2,7% secara tahunan (yoy), sama seperti bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Begitu juga dengan inflasi inti PCE yang bertahan di 2,8% yoy seperti bulan sebelumnya dan sesuai dengan harapan pasar.
Dengan data inflasi yang sesuai ekspektasi, ditambah dengan data ekonomi AS yang mendukung masih kuat, seperti keyakinan konsumen yang naik setelah tiga bulan beruntun melemah.
SUMBER : CNBC INDONESIA