CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Dibuka Melemah 0,24% Setelah Tiga Hari Pesta Pora

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (24/5/23) dibuka melemah tipis 0,02% menjadi 6735,24. Hari ini, pelaku pasar Indonesia terus mencermati perkembangan negosiasi plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) yang belum ada solusi.

Pada pukul 09.03, IHSG melemah 0,24% ke level 6.720,53. Perdagangan menunjukkan terdapat 168 saham turun, 150 saham naik sementara 200 lainnya mendatar.

Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 590 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 367 miliar.

Pelaku pasar di Indonesia masih dalam kekhawatiran yang mendalam mengenai kelanjutan negosiasi plafon utang pemerintah AS yang saat ini sedang berlangsung dengan penuh ketegangan. Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy belum mencapai kesepakatan mengenai peningkatan plafon utang sebesar $31,4 triliun, yang membuat tenggat waktu untuk menghindari default semakin dekat.

Dalam pertemuan Senin kemarin, kedua belah pihak menegaskan pentingnya mencapai kesepakatan bipartisan untuk menghindari default yang dapat berdampak negatif pada ekonomi global, termasuk Indonesia. Namun, terdapat perbedaan pendapat yang signifikan antara Partai Demokrat yang dipimpin oleh Biden dan Partai Republik yang diperkuat oleh McCarthy.

Presiden Biden mendorong pemotongan anggaran federal dan peningkatan pajak atas orang kaya serta industri minyak dan farmasi untuk mengatasi defisit, sementara McCarthy menolak rencana tersebut dan memfokuskan pada pengurangan pengeluaran dalam anggaran federal tahun 2024. Keduanya berjanji untuk melanjutkan diskusi dalam beberapa hari mendatang.

Para analis ekonomi mengkhawatirkan dampak dari kegagalan negosiasi ini. Jika AS gagal bayar, ekonomi global diperkirakan akan mengalami gangguan besar-besaran. Biaya pembiayaan dan suku bunga pinjaman akan meningkat secara signifikan, yang dapat mempengaruhi perbankan global, termasuk Indonesia.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengungkapkan bahwa peningkatan suku bunga AS akibat gagal bayar dapat berdampak serius pada perekonomian Indonesia. Jika suku bunga di Indonesia naik sebesar 75 basis poin, hal tersebut dapat menghambat penyaluran kredit perbankan dan meningkatkan risiko kredit bermasalah. Bank yang mengandalkan aliran investasi luar negeri juga berpotensi mengalami kekeringan likuiditas.

Namun, Kiswoyo Adi Joe, Head of Investment PT Reswaya Gian Investa, menilai bahwa gagal bayar AS tidak akan berdampak signifikan pada industri perbankan Indonesia. Menurutnya, perbankan di Indonesia memiliki margin bunga bersih (NIM) yang tinggi dan rasio kecukupan modal (CAR) yang melebihi standar internasional Basel III. Hal ini memberikan kestabilan pada sektor perbankan Indonesia dalam menghadapi potensi dampak dari negosiasi plafon utang AS.

Selain permasalahan plafon utang AS, pelaku pasar di Indonesia juga menantikan rilis data makroekonomi, seperti stok minyak mentah, inflasi Inggris per April, dan pidato Gubernur Bank Sentral Inggris Bank of England (BOE). Selain itu, hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) beberapa emiten dan pembagian dividen juga menjadi sorotan pelaku pasar.

SUMBER : CNBC INDONESIA