CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Dibuka Bangkit & Balik Ke 7.200-an Lagi

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil dibuka bangkit pada perdagangan Rabu (17/4/2024), setelah kemarin ambruk nyaris 2% pasca libur panjang Lebaran Idul Fitri 1445 H atau 2024.

Pada pembukaan perdagangan sesi I hari ini, IHSG dibuka menguat 0,46% ke posisi 7.197,64. Selang dua menit setelah dibuka, IHSG makin menguat 0,65% menjadi 7.211,71. IHSG pun kembali menembus level psikologis 7.200 pada awal sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 594 miliar dengan melibatkan 511 juta saham yang diperdagangkan sebanyak 42.137 kali.

Sepertinya kemarin, investor cenderung panic selling di mana saat libur Lebaran Idul Fitri 1445 H, sentimen pasar global kembali memburuk terutama diakibatkan oleh panasnya situasi di Timur Tengah.

Periode libur panjang lebaran di RI berlangsung selama tanggal 8-15 April 2024, sehingga penyesuaian pasar baru terjadi kemarin dan membuat sentimen dari global cenderung mengalami lagging di dalam negeri.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pun telah buka suara kemarin soal ambruknya IHSG yang mencapai lebih dari 2% pada pembukaan perdagangan Selasa kemarin.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pergerakan IHSG kemarin. Salah satunya adalah faktor global.

“Di antaranya, terjadinya peningkatan tensi politik antara negara-negara Timur Tengah pasca serangan lebih dari 300 drone dan rudal oleh Iran ke Israel pada Sabtu lalu waktu setempat dan kenaikan US Treasury yield seiring peningkatan inflasi AS dan dinamika geopolitik,” ungkap Irvan kepada wartawan, Selasa, (16/4/2024).

SUMBER : CNBC Indonesia