CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Belum Lelah, Dibuka Kuat & Dekati Level 7.800-an

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka sumringah pada awal perdagangan sesi I Rabu (11/9/2024), di mana pelaku pasar menanti rilis data inflasi terbaru Amerika Serikat (AS) periode Agustus 2024.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,29% ke posisi 7.783,67. Selang lima menit setelah dibuka, penguatan IHSG sedikit meningkat yakni menguat 0,48% ke 7.798,54. IHSG pun makin dekati level psikologis 7.800.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 603 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,4 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 62.527 kali.

Pergerakan IHSG pada hari ini akan diwarnai oleh rilis data inflasi AS periode Agustus 2024 yang diperkirakan kembali melandai dan makin mendekati target bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Sebelumnya pada Juli 2024, AS mencatat inflasi 2,9% secara tahunan (year-on-year/yoy), melandai lebih baik dibandingkan ekspektasi dan bulan sebelumnya sebesar 3% yoy. Inflasi AS pada Juli lalu telah melandai ke level terendah sejak Maret 2021.

Inflasi AS mereda untuk tempat tinggal (5,1% vs 5,2%), transportasi (8,8% vs 9,4%) dan pakaian (0,2 vs 0,8%). Selain itu, harga terus menurun untuk kendaraan baru (-1% vs -0,9%) dan mobil dan truk bekas (-10,9% vs -10,1%) dan inflasi makanan stabil di 2,2%. Di sisi lain, biaya energi naik sedikit lebih banyak (1,1% vs 1%), terutama karena bensin (-2,2% vs -2,5%).

Jika inflasi AS pada Agustus lalu kembali melandai, maka peluang untuk The Fed memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan pekan depan terbuka lebar.

Sejauh ini, menurut perangkat CME FedWatch, pelaku pasar yang memprediksi The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan pekan depan mencapai 69%. Sedangkan pelaku pasar yang memprediksi The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bp mencapai 31%.

Namun, angka ini cenderung turun dari sehari sebelumnya, di mana pelaku pasar yang memprediksi The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bp mencapai 71%. Tetapi, yang memprediksi pemangkasan sebesar 50 bp cenderung meningkat dari sehari sebelumnya yang mencapai 29%.

SUMBER : CNBC INDONESIA