CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

NIlai Tukar Rupiah Balik Tertekan, Dolar AS Dibuka Naik ke Rp16.440

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bersamaan dengan naiknya Greenback dalam menghadapi ketidakpastian terkait perdagangan.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (6/5/2025) dibuka pada posisi Rp16.440/US$ atau melemah 0,06%.

Sementara indeks dolar AS (DXY) mengalami depresiasi sebesar 0,17% ke angka 100 pada pukul 08:55 WIB. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (5/5/2025) yang berada pada posisi 99,83.

Indeks dolar naik ke sekitar 100 pada awal perdagangan Selasa, menghentikan penurunan dua hari karena investor terus menghadapi ketidakpastian terkait perdagangan.

Greenback juga pulih terhadap sebagian besar mata uang Asia, menyusul tekanan jual dalam beberapa sesi terakhir.

Dolar Taiwan dan ringgit Malaysia memimpin kenaikan terkini di kawasan tersebut, dengan mata uang Taiwan mencapai titik tertinggi tiga tahun pada Senin.

Lonjakan tersebut telah memicu spekulasi bahwa apresiasi mata uang mungkin menjadi bagian dari upaya yang lebih luas untuk memfasilitasi negosiasi perdagangan dengan AS. Perhatian investor sekarang beralih ke keputusan kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed).

Sementara Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, pasar akan mencermati pernyataan Ketua Jerome Powell untuk setiap sinyal mengenai pergeseran kebijakan di masa mendatang, terutama dengan latar belakang meningkatnya ketegangan tarif dan tekanan politik dari Presiden Trump untuk menurunkan suku bunga.

SUMBER : CNBC INDONESIA