CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Awal Bulan Juni Jelang Data Inflasi, IHSG Bisa Ngegas Lagi?

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah libur memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni 2022, perdagangan saham akan kembali dibuka hari ini, Kamis (2/6/2022).

Sebelum libur, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 1,58% ke level 7.148,97. IHSG menjadi jawara 1 di kawasan Asia Pasifik kemarin lusa atas apresiasi yang ditorehkan.

Salah satu katalis yang mendorong kenaikan signifikan IHSG pada perdagangan terakhir adalah inflow jumbo dari asing.

Arus dana asing mengalir deras ke pasar saham RI yang tercermin dari net buy asing mencapai Rp 4,31 triliun di pasar reguler hanya dalam waktu 1 hari perdagangan saja.

Saat IHSG libur, bursa saham Asia cenderung bergerak variatif. Indeks Nikkei dan Straits Times berhasil selamat dari koreksi dengan penguatan masing-masing 0,65% dan 0,36%.

Sementara itu indeks Hang Seng dan Shanghai Composite melemah masing-masing 0,56% dan 0,13% di saat yang sama.

Sentimen datang dari dalam negeri untuk perdagangan hari ini adalah rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Konsensus ekonom yang dihimpun oleh CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulan Mei 2022 akan naik 3,55% secara tahunan. Sedangkan inflasi inti diproyeksikan naik 2,67% secara tahunan.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, indeks bergerak naik dan berada di rentang batas BB 6.967-7.399.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI IHSG terpantau naik pada perdagangan kemarin lusa yang mencerminkan penguatan momentum beli. RSI IHSG berhasil ditutup di 59,08 dan belum menunjukkan adanya tanda jenuh beli.

Dilihat menggunakan analisa teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 semakin menjauhi garis EMA 26 dan membentuk pola melebar (divergen).

Di sisi lain bar histogram MACD juga bergerak di zona positif dan meningkat. Hal ini bisa menjadi indikator bahwa IHSG sedang membentuk pola uptrend.

Namun setelah IHSG menguat signifikan kemarin lusa, sebenarnya ada peluang IHSG terkoreksi terlebih dahulu. Untuk perdagangan hari ini, setidaknya IHSG akan menguji level 7.100-7.200 terlebih dahulu.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

SUMBER : cnbcindonesia.com