Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,19% di 6.634 pada perdagangan Kamis (7/7/2022). Namun, pada 09.02 WIB, IHSG berbalik arah dan menguat 0,20% ke 6.662,14.
Bursa saham AS (Wall Street) sukses menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat. Ketiga indeks utama mampu kompak menguat meski tidak terlalu besar.
Indeks S&P 500 tercatat menguat 0,36% ke 3.845,08, dan sukses membukukan penguatan 3 hari beruntun. Indeks Dow Jones naik 0,23%% ke 31.037,68, dan Nasdaq 0,35% ke 11.361,85.
Meski mampu menguat, kekhawatiran resesi masih terus membayangi. Terlebih, yield Treasury kembali mengalami inversi.
Inversi tersebut terjadi setelahyieldTreasury tenor 2 tahun (2,996%) lebih tinggi ketimbang tenor 10 tahun (2,934%). Dalam kondisi normal,yieldtenor lebih panjang akan lebih tinggi, ketika inversi terjadi posisinya terbalik.
Sebelumnya inversi juga terjadi di bulan April lalu, dan menjadi sinyal kuat akan terjadinya resesi di Amerika Serikat akibat inflasi yang tinggi dan pengetatan moneter agresif.
Tingginya inflasi membuat bank sentral AS (The Fed) sangat agresif dalam menaikkan suku bunga. Seperti diketahui pada bulan lalu The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin menjadi 1,5% – 1,75%.
Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar sejak 1994, dan di bulan ini akan kembali menaikkan sekitar 50 – 75 basis poin. Hal itu ditegaskan dalam rilis notula rapat kebijakan moneter The Fed dini hari tadi.
Bahkan, dalam notula tersebut tersurat The Fed bisa mengambil kebijakan lebih agresif lagi jika tekanan inflasi belum mereda.
SUMBER : cnbcindonesia