CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

Ogah Mengekor Bursa Asia, IHSG Justru Berupaya ke 7.000

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah tiga hari beruntun mengalami koreksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,1% ke 6.949,11 pada perdagangan Kamis (30/6/2022). Meski tipis di awal perdagangan, IHSG melanjutkan penguatan 0,41% ke 6.970,20 dan bergerak mendekati level psikologis 7.000 pada 09.10 WIB.

Semalam, tiga indeks saham AS ditutup variatif. Indeks Dow Jones menguat 0,27% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah tipis masing-masing 0,07% dan 0,03%.

Di saat yang bersamaan, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS 10 tahun juga turun dari 3,17% menjadi 3,09% kemarin. Penurunan yield obligasi pemerintah AS mencerminkan bahwa pelaku pasar mulai mengkhawatirkan potensi resesi yang semakin meningkat.

Asal tahu saja, pada pembacaan terakhir angka pertumbuhan ekonomi AS, produk domestik bruto (PDB) Paman Sam terkontraksi 1,6% pada kuartal I-2022. Angka aktual tersebut menunjukkan kontraksi yang lebih besar dari pembacaan kedua yang menunjukkan kontraksi 1,5%.

Di sisi lain pengetatan moneter yang agresif dari The Fed juga membuat investor asing meninggalkan pasar keuangan RI. Soal outflow, Bank Indonesia (BI) mencatat sejak awal tahun hingga 23 Juni 2022, investor asing jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 105,1 triliun.

Berbeda dengan SBN yang dilepas asing, aset berisiko saham masih cenderung dikoleksi. Pada rentang waktu yang sama asing beli neto di pasar saham sebesar Rp 67,6 triliun.

Secara total asing masih terhitung melepas aset keuangan domestik sebesar Rp 37,5 triliun. Faktor ini juga yang membuat nilai tukar rupiah melemah.

Sepanjang tahun ini, rupiah sudah melemah 4,2%. Selain karena adanya outflows, rupiah juga tertekan karena dolar AS sedang beringas.

Indeks Dolar AS yang menjadi acuan kekuatan greenback tercatat menguat 9,38% secara year to date (ytd).

Depresiasi nilai tukar rupiah pun ikut membayangi pasar keuangan domestik baik obligasi maupun aset berisiko seperti saham.

Peluang outflow yang terbuka tersebut juga meninggalkan konsekuensi bahwa pelemahan harga saham masih terbuka.

Namun jika dibandingkan dengan negara lain, pasar saham RI masih tergolong tangguh. Sepanjang tahun ini return yang dihasilkan IHSG mencapai 5,48% dan masih menduduki peringkat 1 di kawasan Asia Pasifik.

Hanya saja, koreksi pada IHSG dalam 3 hari terakhir membuat ranking indeks saham acuan nasional tersebut turun dua peringkat menjadi ke posisi 5 dari sebelumnya di posisi 3.

SUMBER : cnbcindonesia