Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah sejak dibuka tadi pagi. IHSG bahkan sempat longsor 2% lebih.
Pada pukul 09.15 WIB, IHSG anjlok 143,46 poin atau 2,02% ke level 6.943,188. IHSG pun kembali terlempar dari level psikologis 7.000.
Anjloknya IHSG hari ini sudah diperingatkan oleh sejumlah analis. Analis SF Sekuritas dalam riset hariannya (13/6/2022) menyatakan untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak melemah, mengikuti tren pelemahan di bursa global.
“Sentimen negatif datang dari rilis inflasi AS yang di atas estimasi. Kondisi ini membuat the Fed akan menaikkan suku bunga secara agresif. Pasar akan kembali melihat bagaimana the Fed bereaksi pada pertemuan di Rabu pekan ini,” tulisnya dalam riset harian, Senin (13/6/2022).
Di sisi lain, pasar dapat fokus pada saham-saham big cap konsumer. Hal ini dikarenakan potensi penurunan pada harga-harga komoditas seperti CPO yang akan mengurangi tekanan biaya.
Bursa Amerika turun tajam pada perdagangan Jumat lalu. Penurunan tajam ini dipicu oleh rilis angka inflasi Mei yang sebesar 8.6% yoy, lebih tinggi dari estimasi sebesar 8.3% yoy.
Selain itu, inflasi yang sebesar 8.6% yoy, merupakan level tertinggi dalam 40 tahun. Dengan kenaikan inflasi yang tajam, pasar bersiap untuk melihat the Fed menaikkan suku bunga secara lebih agresif dalam beberapa bulan ke depan.
“IHSG ditutup melemah pada perdagangan Jumat pekan lalu tertahan level support 7.050. Namun pelemahan mungkin terjadi pada perdagangan hari ini seiring terbentuknya Black Marubozu. Support: 7.050. Resistance: 7.200,” tulisnya.
Senada, analis Reliance Sekuritas Indonesia juga memprediksi IHSG pada hari ini akan bergerak negatif mengikuti pergerakan yang terjadi pada bursa regional.
“Investor asing dan pergerakan harga komoditas juga akan mewarnai pergerakan IHSG. IHSG akan bergerak pada rentang 7.010-7.120,” tulisnya dalam riset harian, Senin (13/6/2022).
SUMBER : cnbcindonesia