Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung volatil pada awal perdagangan sesi I Senin (19/8/2024), jelang reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada hari ini.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka turun tipis 0,01% ke posisi 7.431,37. Selang tujuh menit setelah dibuka, IHSG berbalik naik 0,17% ke 7.444,37.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 561 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 69.254 kali.
IHSG cenderung volatil jelang reshuffle kabinet pada hari ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik sejumlah akan melantik sejumlah menteri, wakil menteri, dan kepala badan di Istana Negara, Jakarta.
Sebagai informasi, pelantikan kabarnya akan dilaksanakan pada hari ini pada pukul 9.30 WIB di Istana Negara, Jakarta.
Salah satu menteri yang dikabarkan akan diganti adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.
Yasonna, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan digantikan oleh politikus senior Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Supratman Andi Agtas.
Selain Yasonna, reshuffle juga menyasar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif. Arifin dikabarkan akan diganti Bahlil Lahadalia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Posisi Menteri Investasi/Kepala BKPM akan diisi oleh Rosan Roeslani. Rosan merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Selain itu, Jokowi dikabarkan akan melantik dua orang kepala badan, salah satunya adalah kepala Badan Gizi Nasional. Badan Gizi Nasional baru dibentuk melalui Perpres 82/2024 yang diteken Jokowi pada 15 Agustus 2024.
Reshuffle ini melibatkan kementerian yang sangat strategis bagi hukum dan ekonomi Indonesia, reshuffle juga diperkirakan akan semakin mengubah konstelasi politik di kabinet. Menteri-menteri yang dekat dengan PDIP dan Megawati seperti Yasona dan Arifin diganti dengan lingkungan terdekat Prabowo dan Jokowi.
SUMBER : CNBC INDONESIA