CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Naik Tipis Sih, Tapi Apa Tahan Lama?

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Perdagangan sesi I, Kamis (16/2/23), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,17% menjadi 6.925,96.

Pada pukul 09.03, sesaat setelah dibuka, indeks masih bergerak di zona positif terapresiasi 0,13% ke level 6.923,45. Perdagangan menunjukkan terdapat 195 saham naik, 114 saham turun sementara 227 lainnya mendatar.

Perdagangan menunjukkan sebanyak 862 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 327 miliar.

Sentimen positif datang dari bursa acuan Amerika Serikat yang kompak menguat pada perdagangan semalam (15/2/23). Dow Jones naik 0,11% menjadi 34.128,05, Sementara S&P 500 naik 0,28% menjadi 4.147,6 dan NASDAQ naik 0,92% menjadi 12.070,59.

Hari ini, para investor sedang memantau kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia yang akan diumumkan dalam beberapa jam. Setelah beberapa bulan yang penuh spekulasi, mayoritas pelaku pasar kini memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan. Ini merupakan perubahan besar dari prediksi sebelumnya, dimana pasar meyakini BI akan terus menaikkan suku bunga.

Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga di level 5,75%, sementara 2 institusi memproyeksikan kenaikan 25 basis poin menjadi 6,00%. Sebagai catatan, BI sudah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin pada periode Agustus 2022-Januari 2023 menjadi 5,75%.

Institusi yang memperkirakan BI akan menahan suku bunga menjelaskan hal ini sejalan dengan melandainya inflasi. Namun, mereka yang memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga mengatakan masih ada peluang The Fed akan terus mengambil kebijakan hawkish-nya.

Selain itu, investor juga menantikan rilis beberapa data penting dari luar negeri yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga acuan The Fed. Data-data ini antara lain inflasi produsen yang diperkirakan akan naik 0,4% secara bulanan, serta klaim awal pengangguran yang diperkirakan akan meningkat menjadi 200.000 pada pekan lalu naik dari 196.000. Semua data ini dapat memberikan petunjuk bagi The Fed tentang kebijakan suku bunga acuan mereka di masa depan.

Sumber : CNBC INDONESIA