Jakarta, CNBC Indonesia – IHSG pada perdagangan kemarin, Kamis (23/2/2024) ditutup di posisi 7.339,6 atau turun tipis 0,13%. Meski terkoreksi, tetapi IHSG masih bertahan di level psikologis 7.300.
Nilai transaksi IHSG pada kemarin mencapai sekitar Rp9,26 triliun dengan melibatkan 17 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,29 juta kali. Sebanyak 297 saham naik, 218 saham turun dan 256 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor teknologi kembali menjadi pemberat terbesar IHSG pada akhir perdagangan kemarin, yakni mencapai 1,17%.
Beberapa saham juga memperberat (laggard) IHSG kemarin. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG.
Sementara itu, Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen yang akan menggerakkan pasar keuangan hari ini, baik dari dalam negeri ataupun luar negeri.
Sentimen dalam negeri akan datang dari data transaksi berjalan dan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) serta hasil pemilihan umum dan pemilihan presiden (pilpres).
Berikut rekomendasi saham yang menarik untuk dicermati hari ini, Jumat (23/2/2024).
PT Adi Sarana Armada Tbk
ASSA masih bergerak downtrend tetapi berpotensi membentuk secondary movement ke area harmonic resistance yang ditandai dengan kenaikan volume dan stochastic yang menguat. Saat ini, ASSA memiliki rasio Price Earnings (PE) sebesar 30.7x yang menunjukkan posisi valuasi undervalue, karena berada di bawah area Mean PE standar deviasi selama lima tahun terakhir, yaitu sebesar 39.6x.
Buy: 750
Take Profit: 800
Stop Loss: 700
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk
SRTG sedang menembus pola Descending Broadening Wedge dan berpotensi menguat ke area demand yang didukung oleh kenaikan volume dan stochastic yang melakukan bullish crossover. Saat ini, SRTG memiliki rasio Price to Book (PB) sebesar 0.4x yang menunjukkan posisi valuasi undervalue, karena berada di bawah Mean PB standar deviasi selama lima tahun terakhir, yaitu sebesar 0.5x.
Buy: 1635
Take Profit: 1750
Stop Loss: 1545
PT Medco Energi Internasional Tbk
MEDC telah menembus pola Descending Broadening Wedge dan berpotensi menguat ke area classic resistance yang didukung oleh kenaikan volume dan stochastic yang masih bergerak menguat. Saat ini, MEDC memiliki rasio Price to Book (PB) sebesar 1.1x yang menunjukkan posisi valuasi overvalue, karena berada di area +1 PB standar deviasi selama lima tahun terakhir.
Buy: 1245
Take Profit: 1320
Stop Loss: 1180
SUMBER : CNBC Indonesia