Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau pada perdagangan sesi I Jumat (5/7/2024), jelang rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan cadangan devisa Indonesia pada hari ini.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,41% ke posisi 7.250,63. Selang 22 menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung terpangkas sedikit menjadi terapresiasi 0,37% ke 7.247,71.
Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1,1 triliun dengan volume transaksi mencapai 2,8 miliar lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 173.138 kali.
IHSG cenderung kembali cerah menjelang rilis beberapa data tenaga kerja yakni data non-farm payroll (NFP) di AS periode Juni 2024 serta data cadangan devisa (cadev) Indonesia periode Juni 2024.
Menurut penghimpun data Trading Economic, NFP diperkirakan bisa turun ke 180.000 pekerjaan periode Juni 2024 dari bulan sebelumnya sebesar 272.000 pekerjaan. Sementara untuk tingkat pengangguran di periode yang sama diproyeksikan akan bertahan di 4%.
Jika melihat banyaknya data pasar tenaga kerja yang akan rilis di awal pekan bulan Juli ini sesuai dengan ekspektasi, ini akan memberikan harapan pada kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang lebih baik terhadap prospek suku bunga.
Sebaliknya, jika pasar tenaga kerja masih lanjut tetap ketat, maka trenhigher for longermasih tetap bertahan lama.
Terbaru, rilis risalah The Fed atau FOMC Minutes pertemuan 11-12 Juni. Pejabat The Fed pada pertemuan terakhir mereka mengakui perekonomian AS tampaknya melambat dan “tekanan harga berkurang,” namun tetap menyarankan pendekatanwait and seesebelum melakukan penurunan suku bunga.
Namun jika narasi seputar inflasi menunjukkan keyakinan bahwa inflasi sedang menuju ke arah penurunan,para pengambil kebijakan bank sentral ASbelum siap untuk membuka kemungkinan penurunan suku bunga.
Sementara itu dari dalam negeri, cadangan devisa untuk periode Juni 2024 akan dirilis siang hari ini. Menurut proyeksiTradingEconomicscadangan devisa Indonesia pada Juni sebesar US$140 miliar. Jumlah ini naik tipis dari posisi bulan lalu sebesar US$139 miliar.
Cadangan devisa pada Juni memiliki peran penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bank sentral terus melakukan intervensi untuk melakukan stabilitas nilai tukar setelah rupiah mengalami guncangan hingga Juni 2024.
Salah satu caranya adalah intervensi dengan devisa.Perry mengungkapkan pada awal tahun, cadangan devisa cukup tinggi seiring dengan adanya inflow dari asing.
Cadangan devisa yang terkumpul ini kemudian dipakai oleh BI saat diperlukan, yakni untuk stabilisasi nilai tukar. Tampak dari slide paparan BI, jumlah cadangan devisa yang terserap mencapai US$ 6,3 miliar pada Mei 2024.
SUMBER : CNBC INDONESIA