Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok nyaris 1% ke posisi 7088,78 kemarin, Senin (12/12/2023). Koreksi kemarin membuat IHSG mengakhiri tren penguatan dua hari beruntun dan jatuh ke bawah level psikologis 7100.
Koreksi IHSG kemarin sejalan dengan aliran asing yang terpantau keluar bersih sebanyak Rp 627,35 miliar di seluruh pasar. Saham yang paling banyak dibuang asing adalah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebanyak Rp615,3 miliar, kemudian ada saham banking big caps yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), keduanya masing-masing dijual bersih asing sebanyak Rp175,4 miliar dan Rp78,6 miliar.
Pasar keuangan mulai dari bursa saham, nilai tukar rupiah, hingga Surat Berharga Negara (SBN) hari ini tampaknya akan bergerak lebih volatil karena pelaku pasar sedang dalam mode wait and see, mencermati debat capres-cawapres yang akan dimulai pertama kali malam nanti berbarengan dengan rilis inflasi AS yang akan menjadi penentu kebijakan moneter the Fed.
Di tengah volatilitas tersebut, menarik untuk mencermati sejumlah rekomendasi saham berikut ini:
PT Sarana Menara Nusa Tbk (TOWR)
TOWR telah melakukan rebound dari area support lower bollinger band dan berpeluang melanjutkan kenaikannya ke area mid bollinger band. Hal ini didukung oleh indikator momentum stochastic yang berpotensi melakukan golden cross di area oversold. Saat ini, TOWR memiliki rasio Price Earnings (PE) sebesar 14.4x yang menunjukkan posisi valuasi undervalue, karena berada di dekat area -1 PE standar deviasi selama 5 tahun terakhir, yaitu sebesar 15.3x.
Buy on Weakness: 940
Take Profit: 980
Stop Loss: 900
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
ADMR sedang membentuk pola rounding bottom dengan potensi penguatan ke area resistance yang lebih tinggi. Hal ini didukung dari pergerakan indikator momentum stochastic yang masih berpeluang menguat ke area overbought. Saat ini, ADMR memiliki rasio Price Earnings (PE) sebesar 12x yang menunjukkan posisi valuasi undervalue, karena berada di dekat bawah Mean PE standar deviasi selama hamper 2 tahun terakhir, yaitu sebesar 15.7x.
Buy: 1360-1380
Take Profit: 1470
Stop Loss: 1300
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
TBIG sedang membentuk candle doji di support dinamis MA 20 dengan potensi penguatan ke area classic resistance. Hal ini didukung oleh indikator RSI yang masih bergerak di atas garis mid 50, mengindikasikan masih adanya momentum penguatan pada TBIG. Saat ini, TBIG memiliki rasio Price Earnings (PE) sebesar 30.7x yang menunjukkan posisi valuasi undervalue, karena berada sedikit di bawah area mean PE standar deviasi selama 5 tahun terakhir, yaitu sebesar 37.4x.
Buy: 2080
Take Profit: 2150
Stop Loss: 2050
SUMBER : CNBC Indonesia