Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik ke level 7.252,15 pada perdagangan pagi hari ini, Rabu (20/4/2022).
IHSG tampak masih menghijau sebesar 0,66% di level 7.247,41 pada 09.12 WIB. Inflow dana asing tetap berlanjut tercermin dari net buy asing senilai Rp 22 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 1 triliun.
Saham paling banyak diborong asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy senilai Rp 54 miliar dan Rp 18 miliar.
Sedangkan saham paling banyak dilepas asing adalah saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) sebesar Rp 20 miliar dan Rp 8 miliar.
Semalam tiga indeks acuan Wall Street kompak finish di zona hijau. Indeks Dow Jones naik 1,45%, indeks S&P 500 melesat 1,61% dan indeks Nasdaq Composite terbang 2,15%.
Pasar saham AS saat ini sedang disibukkan dengan periode rilis laporan keuangan emiten di kuartal I-2022.
“Margin laba diperkirakan masih menguat, sekalipun inflasi berpeluang memangkas margin dari rekor tertinggi sepanjang masanya pada 2021. Hanya sektor energi dan utilitas yang mencerminkan kenaikan tahun berjalan di ekspektasi pertumbuhan margin,” tutur Keith Lerner, Direktur Investasi Truist Advisory Services, dalam riset yang dikutip CNBC International.
Pasar juga memantau kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-menguat ke level 2,92%. Hal ini memicu ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya secara drastis.
Dari dalam negeri, BI tetap mempertahankan suku bunga acuan 3,5%. Selain itu BI juga memperkirakan prakiraan berbagai tanda ekonomi.
Geng MH Thamrin memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran 4,5-5.3%. Outlook direvisi turun dari prakiraan sebelumnya di 4,7-5,5%.
Sementara itu BI memproyeksikan inflasi akan naik, namun sejauh ini prospek inflasi masih terbilang cukup manageable. BI tetap targetkan inflasi di kisaran 2-4%.
SUMBER : cnbcindonesia