CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

RDG BI Dimulai, Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat ke Rp16.400/US$

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah terpantau terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sentimen negatif bagi negara AS termasuk penantian soal Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) khususnya perihal suku bunga.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (20/5/2025) dibuka pada posisi Rp16.400/US$ atau menguat 0,15%.

Sementara indeks dolar AS (DXY) mengalami turun tipis sebesar 0,04% ke angka 100,38 pada pukul 08:56 WIB. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (19/5/2025) yang berada pada posisi 100,43.

Ketidakpastian terkait perdagangan, utang fiskal yang membengkak, dan melemahnya keyakinan tentang keistimewaan AS yang bertahan lama telah membebani aset-aset AS, dengan dolar sebagai salah satu korbannya. Investor melihat mata uang tersebut semakin kehilangan daya tariknya karena dolar kembali melemah dari valuasi yang tinggi.

Serangan tariff pemerintahan Trump tahun ini mendorong investor untuk mengurangi eksposur ke aset AS setelah periode panjang kinerja yang baik. Sementara mata uang AS agak stabil dalam beberapa sesi terakhir karena investor terhibur oleh gencatan senjata dalam perang dagang AS-Tiongkok yang sedang berlangsung, mata uang tersebut kembali mendapat tekanan jual setelah lembaga pemeringkat Moody’s memangkas peringkat kredit negara bagian Amerika Serikat yang sangat baik satu tingkat.

“Ada banyak ruang untuk depresiasi lebih lanjut, murni dari perspektif valuasi,” kata George Vessey, kepala strategi valas dan makro di perusahaan pembayaran Convera. Perdagangan “jual Amerika” kembali menjadi fokus setelah penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s, katanya.

Di lain sisi, Bank Indonesia (BI) juga akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2025 yang berlangsung pada Selasa dan Rabu pekan ini (20-21/5/2025). Salah satu yang paling ditunggu-tunggu pelaku pasar adalah soal keputusan suku bunga acuan.

Pelaku pasar menunggu apakah BI akan memangkas suku bunga di tengah melambatnya perekonomian Indonesia.