CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Dibuka Menguat 0,58%, Transaksi Sudah Rp 1,5 T

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung menghijau pada perdagangan sesi I Rabu (26/6/2024), di tengah cenderung minimnya sentiment dari global dan dalam negeri pada hari ini.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,27% ke posisi 6.901,54. Selang 31 menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung bertambah yakni terapresiasi 0,58% ke 6.922,43.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1,5 triliun dengan volume transaksi mencapai 2,5 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 139.314 kali.

IHSG cenderung menguat di tengah cenderung minimnya sentimen pasar pada hari ini. Namun di dalam negeri, ada sedikit kabar kurang menggembirakan di mana rupiah masih cenderung lesu dan perkiraan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang berpotensi membesar karena utang jatuh tempo yang membengkak.

Utang jatuh tempo justru terjadi di tengah perlunya kebutuhan anggaran demi merealisasikan program Presiden Terpilih Prabowo Subianto seperti makan bergizi gratis senilai Rp 71 triliun.

Mengutip data profil jatuh tempo utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, utang jatuh tempo pada 2024 sendiri sebesar Rp 434,29 triliun.Sedangkan, pada 2025 menjadi Rp 800,33 triliun, terdiri dari SBN Rp 705,5 triliun dan pinjaman Rp 94,83 triliun.

Dengan uang jatuh tempo yang besar ditambah dengan kebutuhan pendanaan APBN yang besar pula maka pemerintah harus menerbitkan obligasi dalam jumlah jumbo. Artinya, akan ada pasokan obligasi yang sangat besar di pasar. Kondisi ini bisa membuat harga SBNjatuh dan imbal hasil naik. rupiah pun bisa kena imbas dan pada akhirnya juga dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.

Sebagai informasi, sepanjang tahun ini, berdasarkan data setelmen sampai dengan 20 Juni 2024, investor asing tercatat jual neto Rp 42,10 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 9,35 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 117,77 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Sementara itu, nilai tukar rupiah memang sudah menguat selama dua hari beruntun. Namun, rupiah masih berada dalam level tinggi yakni di sekitar Rp 16.300-an. Rupiah bahkan sudah berada di level Rp 16.000 dalam sebulan terakhir.

Sepanjang bulan ini, nilai tukar rupiah sudah melemah 0,8% dan ambruk hampir 6% sepanjang tahun ini. Pelemahan rupiah berdampak besar ke banyak sektor usaha mulai dari ritel, perusahaan yang menggantungkan bahan mentah ke impor, perusahaan dengan banyak utang dolar AS, IHSG, hingga masyarakat biasa.

Dari luar negeri, Gubernur Federal Reserve Lisa Cook mengatakan pada Selasa kemarin bahwa The Fed siap untuk memangkas suku bunga jika kinerja ekonomi memenuhi ekspektasinya, namun dia enggan menyebut kapan Fed akan dapat bertindak.

“Kebijakan kami saat ini sudah tepat untuk merespons sesuai kebutuhan terhadap perubahan dalam prospek ekonomi,” Cook mengatakan dalam pidatonya di hadapan pertemuan Economic Club of New York.

Dalam pernyataannya, Cook mengatakan, “Selama setahun terakhir, inflasi telah melambat, dan ketatnya pasar tenaga kerja telah mereda, sehingga risiko untuk mencapai tujuan inflasi dan ketenagakerjaan kami bergerak menuju keseimbangan yang lebih baik.” Dia mengatakan bahwa dia mengharapkan tren tekanan harga yang melemah akan kembali berperan sebelum inflasi mengalami penurunan lebih kuat tahun depan.

Sementara seorang pejabat The Fed terkemuka, Michelle Bowman mengatakan bahwa dia tetap “siap untuk menaikkan” biaya pinjaman lagi “jika kemajuan dalam mengendalikan inflasi terhenti atau bahkan terbalik.”

Pernyataan Bowman itu disampaikan dalam pidatonya pada Selasa lalu di London, dan menggambarkan perdebatan di dalam The Fed mengenai apakah bank sentral dapat mulai memangkas suku bunga tahun ini, atau sama sekali sebelum pemilihan presiden pada bulan November.

SUMBER : CNBC INDONESIA