CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Dibuka Merana, Bakal Balik Ke 7.100-an Lagi?

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah pada awal perdagangan sesi I Kamis (25/7/2024), mengekor bursa Asia-Pasifik pada hari ini dan bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin, di mana keduanya ambruk.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 0,26% ke posisi 7.243,54. Selang sepuluh menit setelah dibuka, koreksi IHSG cenderung membesar menjadi melemah 0,61% ke 7.218,77. IHSG masih berada di level psikologis 7.200 pada awal sesi I hari ini.

Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1,4 triliun dengan volume transaksi mencapai 2,7 miliar lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 106.424 kali.

IHSG cenderung kembali melemah di tengah sikap investor yang masih mengantisipasi musim perilisan kinerja keuangan emiten pada kuartal II-2024 atau semester pertama 2024.

Pada hari ini, giliran emiten perbankan Himbara yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang akan merilis kinerja keuangannya pada semester I-2024.

Diharapkan, emiten di RI terutama emiten-emiten raksasa masih mencatatkan kinerja yang positif pada semester I-2024.

Di lain sisi, pasar saham global kembali merana karena investor cenderung kecewa dengan hasil kinerja emiten raksasa teknologi di AS pada kuartal II-2024.

Padahal saat ini, emiten teknologi tengah menjadi perhatian investor karena prospeknya yang cukup menarik di tengah akan berakhirnya era suku bunga tinggi.

Investor cenderung kecewa dengan kinerja Alphabet (Google) dan Tesla di kuartal II-2024. Kerugian yang dialami Alphabet dan Tesla menggarisbawahi standar pendapatan yang tinggi untuk Magnificent Seven, yaitu sekumpulan tujuh saham teknologi mega cap yang telah mencatatkan persentase kenaikan dua dan tiga digit pada tahun 2024.

Kenaikan ini didorong oleh optimisme seputar adopsi kecerdasan buatan (AI) dan ekspektasi dimulainya pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) lebih awal.

Ketika saham-saham anjlok, Indeks Volatilitas Cboe (VIX), yang dikenal sebagai pengukur ketakutan pasar di Wall Street, berada di angka 18,35, tertinggi sejak 19 April lalu.

Tak hanya itu saja, pelaku pasar global saat ini juga sedang memasang mode wait and see menanti rilis data ekonomi cukup penting di AS, seperti data pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 dan data inflasi personal (PCE) pada periode Juni 2024.

Menurut FactSet, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan akan meningkat sebesar 1,9%. Jika laporan sesuai dengan prediksi, ini akan menandai peningkatan dari kenaikan 1,4% selama kuartal pertama.

Namun, ini akan menjadi perlambatan yang cukup mencolok dibandingkan dengan paruh kedua tahun 2023, di mana PDB naik 4,9% pada kuartal ketiga dan 3,4% pada kuartal keempat.

Jika PDB AS mengalami peningkatan, maka tendensi untuk terjadinya pemangkasan suku The Fed di September akan semakin kecil.

Sementara inflasi PCE AS masih diperkirakan melandai Namun masih belum menyentuh level 2% sesuai target The Fed. Meski begitu, pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed masih dapat dimulai pada pertemuan September mendatang.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar memperkirakan The Fed akan memulai memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September mendatang mencapai 93,3%.

SUMBER : CNBC INDONESIA