CAPITAL CORP. SYDNEY

73 Ocean Street, New South Wales 2000, SYDNEY

Contact Person: Callum S Ansell
E: callum.aus@capital.com
P: (02) 8252 5319

WILD KEY CAPITAL

22 Guild Street, NW8 2UP,
LONDON

Contact Person: Matilda O Dunn
E: matilda.uk@capital.com
P: 070 8652 7276

LECHMERE CAPITAL

Genslerstraße 9, Berlin Schöneberg 10829, BERLIN

Contact Person: Thorsten S Kohl
E: thorsten.bl@capital.com
P: 030 62 91 92

IHSG Dibuka Menguat 0,24%, Siap-Siap Bakal Balik Ke 7.000-an Lagi

Uncategorized

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka cenderung cerah pada perdagangan sesi I Kamis (27/6/2024), meski pasar masih cenderung wait and see.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,24% ke posisi 6.922,28. Selang tujuh menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung bertambah yakni terapresiasi 0,56% ke 6.944,52.

Jika penguatan IHSG terus meningkat, maka bukan tidak mungkin indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut bisa kembali menyentuh level psikologis 7.000.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 676 miliar dengan volume transaksi mencapai 857 juta lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 49.585 kali.

IHSG cenderung menguat kembali di awal sesi I hari ini, meski sentimen pasar masih cenderung minim. Namun dari dalam negeri, ada agenda yang perlu dicermati oleh pelaku pasar pada hari ini, yakni konferensi pers APBN KiTA edisi Juni 2014.

Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggelar konferensi pers ini, di mana agendanya yakni pemaparan realisasi anggaran hingga Mei 2024 serta perkembangan ekonomi Indonesia terbaru.

Menarik disimak apakah Sri Mulyani akan memberi tanggapan mengenai pelemahan rupiah dan lonjakan imbal hasil SBN serta dampaknya. Perlu ditunggu pula apakah Sri Mulyani akan memberikan keterangan mengenai kebijakan baru pemerintah di bidang fiskal.

Namun, investor tampaknya sedang menanti arah kebijakan fiskal pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa ada potensi jumlah utang terhadap PDB (debt to GDPratio) di masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan mendekati angka 50% disertai dengan defisit fiskal mendekati 2,8%.

Namun, kabar tersebut dibantah oleh pemerintah melalui konferensi pers yang digelar pada Selasa lalu.

Pada konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, baik pemerintah maupun tim Prabowo menegaskan jika pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka akan tetap menjalankan APBN 2025 secara prudent, termasuk dengan tetap menetapkan ambang defisit maksimal 3% dari PDB serta rasio utang terhadap PDB sebesar 60%.

Pernyataan ini menjawab kekhawatiran banyak pihak jika belanja pemerintahan Prabowo akan membuat defisit ke atas 3% dan rasio utang mendekati 60%.
Sementara itu, ekonomi Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh stabil di atas 5% hingga 2025.

Menurut laporan Bank Dunia berjudul Indonesia Economic Prospects, pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan mencapai rata-rata 5,1% per tahun pada 2024 hingga 2026.

Meski begitu, pengelolaan APBN tahun depan tergolong cukup berat, mengingat selain akan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan anggaran Rp 71 triliun, juga terdapat utang jatuh tempo dengan jumlah cukup besar yakni Rp 800,33 triliun yang terdiri dari SBN Rp 705,5 triliun dan pinjaman Rp 94,83 triliun.

SUMBER : CNBC INDONESIA